Kisah Pesantren Darul Salam, Santrinya Mampu Membangun Masjid Kapal



PESANTREN LAE TORAS -- Di Serang ada satu masjid unik yang berbentuk seperti sebuah kapal. Lebih menariknya lagi, masjid ini dibangun secara gotong royong oleh 17 orang santri.

Masjid berbentuk kapal di Lingkungan Drangong, Kelurahan Curugmanis, Kota Serang sedang banyak dibicarakan orang. Dibangun oleh 17 santri pada 2014 di tengah sawah menggunakan dana hasil patungan. Masjid tersebut dikenal sebagai Masjid Kapal Bosok.

Ahmad Almawardi, humas sekaligus pengurus masjid mengatakan, ke 17 santri membangun kapal berdasarkan perintah dari kasepuhan kampung dan Kiai Nur pimpinan pesantren Darul Salam. Mereka bekerja siang malam menggunakan uang dari hasil upah mengaji atau sumbangan orang tidak dikenal menghormati makam Ki Angga Derpa kebetulan ada di samping masjid.

"Yang bangun santri, santri beliau (Kiai Nur) banyak, namun kerja 17 orang," kata Ahmad saat berbincang di halaman Masjid Kapal Bosok, Kota Serang, Senin (7/8/2018).

Menurut Ahmad, untuk arsitektur pembangunan masjid, para santri mendapatkan petunjuk dari salah satu orang kepercayaan Kiai Nur bernama Muhammad Syaiku. Ia adalah pembuat kapal sehari-hari bekerja di Tanjung Priok, Jakarta.

Selain itu, lanjut Ahmad pembangunan pun tidak ada menggunakan dana dari proposal baik ke desa maupun pemerintah. Para santri kebetulan kerja siang malam, mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari bayaran pengajian atau menjadi jemaah salat jenazah. Maklum. Biasanya di kampung ada bayaran sodaqoh untuk santri membantu prosesi pemakaman.

"Dari kuli baris, dikasih 10 ribu, diambil santri 5 ribu, dapat satu semen. Pasir tidak ada, ngayak bekas puing. Dikumpulkan. Siangnya puasa sambil bekerja. Abis Maghrib ngaji sampai Isya, kerja lagi malam," katanya lagi.

Di samping itu, Ahmad juga mengatakan pembangunan masjid tidak sembarang dibuat. Sebelum sempurna, ada khataman Al Quran sebanyak 117 kali dan membaca salawat sebelum masjid dibuka untuk umum. Baru pada sekitar menjelang puasa, masjid mulai ramai dibicarakan dan didatangi oleh orang sekitar Serang.

Sementara itu, Samsudin salah satu santri mengatakan, bangunan masjid sendiri setinggi 17 meter. Angka 17 digunakan sebagai filosofi hitungan jumlah rakaat dalam salat 5 waktu.

"Tingginya 17 meter itu melambangkan jumlah rakaat salat," katanya.

Pantauan detikTravel, Masjid Kapal Bosok berlokasi di tengah sawah di Kecamatan Curug. Masjid ini memiliki 3 lantai dan ada ruangan khusus digunakan untuk salat. Di samping masjid ada pemakaman Ki Angga Derpa banyak dikunjungi peziarah.

Selain unik karena berbentuk kapal, rupanya para santri juga memasang burung garuda di atas kapal sebagai lambang negara. Saat ini lokasi di mana masjid berdiri menjadi ramai dikunjungi dan jadi tempat warga untuk berfoto. (sumber)


No comments:

Post a Comment

Pages