Keistimewaan Pendidikan Pesantren



PESANTREN LAE TORAS -- Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai karakteristik yang sangat kompleks.

Ciri-ciri secara umum ditandai dengan adanya:


  • Kyai, sebagai figur yang biasanya juga sebagai pemilik
  • Santri, yang belajar dari kyai
  • Asrama, sebagai tempat tinggal para santri dimana Masjid sebagai pusatnya
  • Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem pengajian (weton, sorogan, dan bandongan), yang sekarang sebagian sudah berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah.

Sedangkan ciri secara khusus ditandai dengan sifat kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan yang mendalam.

Kedua ciri ini masuk kedalam lima klasifikasi pondok pesantren. Kelima klasifikasi pesantren ini adalah:


  • Pondok pesantren salaf/klasik: yaitu pondok yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf (weton dan sorogan), dan sistem klasikal (madrasah) salaf.
  • Pondok pesantren semi berkembang: yaitu pesantren yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf, sistem klasikal swasta dengan kurikulum 90% agama dan 10% umum.
  • Pondok pesantren berkembang: yaitu pesantren yang kurikulum pendidikannya 70% agama dan 30% umum.
  • Pondok pesantren khalaf/modern: yaitu pesantren yang sudah lengkap lembaga pendidikannya, antara lain adanya diniyah, perguruan tinggi, bentuk koperasi, dan dilengkapi takhasus (bahasa arab dan inggris).
  • Pondok pesantren ideal: yaitu pesantren modern yang dilengkapi dengan bidang ketrampilan meliputi pertanian, teknik, perikanan, perbankan. Dengan harapan alumni pesantren benar-benar berpredikat khalifah fil ardli.



Secara umum, pesantren dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni pesantren salaf (tradisional) dan pesantren khalaf (modern). Pembedaan ini didasarkan atas dasar materi-materi yang disampaikan dalam pesantren. Dalam sistem dan kultur pesantren dilakukan perubahan yang cukup drastis:


  1. Perubahan sistem pengajaran dari perorangan atau sorogan menjadi sistem klasikal yang kemudian dikenal dengan istilah madrasah (sekolah).
  2. Pemberian pengetahuan umum disamping masih mempertahankan pengetahuan agama dan bahasa Arab.
  3. Bertambahnya komponen pendidikan pondok pesantren, misalnya ketrampilan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat sekitar, kepramukaan untuk melatih kedisiplinan dan pendidikan agama, kesehatan dan olahraga serta kesenian yang Islami.
  4. Lulusan pondok pesantren diberikan syahadah (ijazah) sebagai tanda tamat dari pesantren tersebut. Biasanya ijazah bernilai sama dengan ijazah negeri.
  5. Lembaga pendidikan tipe universitas sudah mulai didirikan di kalangan pesantren.


Modernisasi dalam pendidikan Islam merupakan pembaharuan yang terjadi dalam pondok pesantren. Setidak-tidaknya dapat menghapus image sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pondok pesantren hanyalah sebagai lembaga pendidikan tradisional. Kini pesantren disamping berkeinginan mencetak para ulama juga bercita-cita melahirkan para ilmuwan sejati yang mampu mengayomi umat dan memajukan bangsa dan negara. (sumber)





No comments:

Post a Comment

Pages